Friday, October 3, 2014

Book Review : The Bliss Bakery Trilogy #2 : A Dash of Magic

Judul : The Bliss Bakery Trilogy #2 : A Dash of Magic
 Pengarang : Kathryn Littlewood
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Mizan Fantasi
Tebal : 298 halaman
Diterbitkan pertama kali : 2013
Format : Paperback
Target : Remaja
Genre : Young Adult Romance 


Rose menelan ludah. Mungkin aku bisa menang, pikirnya. Mungkin ini bukan tentang siapa yang memiliki bahan paling bagus dan yang memiliki bantuan ahli sihir terbanyak atau semacamnya. Mungkin ini tentang siapa yang paling bergairah untuk membuat kue, dan membantu orang lain untuk merasa lebih baik.

Buku ini tentang?
Buku kedua dari trilogi The Bliss Bakery. Ceritanya masih melanjutkan dari buku pertama, Bliss, tentang keluarga Bliss (Albert dan Purdy Bliss beserta keempat anak mereka : Ty, Rose, Sage dan Leigh) pemilik toko roti kecil di Calamity Falls, yang secara rahasia sekaligus merangkap ahli sihir dapur yang menggunakan bahan-bahan sihir ajaib untuk resep-resep roti mereka.

Di akhir buku pertama diceritakan bahwa Bliss Cookery Booke, buku resep ajaib turun-temurun selama ratusan tahun di keluarga mereka telah dicuri oleh Bibi Lily yang jahat yang telah memperdaya anak-anak Bliss tatkala kedua orangtua mereka tidak ada. 

Sementara keluarga Bliss kehilangan warisan mereka yang paling berharga, Bibi Lily menggunakan buku itu untuk acara masak-memasak di televisinya yang sangat terkenal : 30 Menit Sihir Lily. Bibi Lily bahkan memasarkan Bahan Sihir Lily dalam kemasan kotak kardus ke seluruh penjuru negeri. Rose dan ibunya mencoba membuat resep-resep 30 Menit Sihir Lily dan menambahkan sejumput Bahan Sihir Lily ke setiap adonan. Tanpa mereka sadari, Leigh, si bungsu yang berumur 4 tahun memakan kue Pound for Pound Lily, salah satu dari resep yang mereka uji coba. Akibatnya Leigh seperti terkena hipnotis, sikap anak-anaknya berubah menjadi seperti orang dewasa dan memuja-muja Lily. Tak ada jalan lain, satu-satunya cara mengembalikan Leigh seperti semula adalah dengan membuat kue Trifle Pembalik yang resepnya ada dalam Bliss Cookery Booke.

Rose, yang merasa paling bersalah dan bertanggung jawab atas pencurian buku itu oleh bibinya, rela melakukan apapun untuk mendapatkan kembali Bliss Cookery Booke. Maka dia menantang Bibi Lily untuk mengikuti kompetisi masak internasional di Paris, Gala Des Gateaux Grands Tahunan ke-78. Jika Rose menang, Bibi Lily akan mengembalikan bukunya. Jika tidak, maka buku itu akan selamanya menjadi milik Bibi Lily dan hilanglah hak kepemilikan keluarga mereka akan buku itu selama-lamanya.

Demi mendukung Rose dan mendapatkan buku itu kembali, keluarga Bliss meminta tolong kepada kakek buyut dari kakek buyut Rose, Balthazar Bliss yang memiliki satu lagi salinan Bliss Cookery Booke dalam bahasa Sassinian, bahasa kuno yang hanya Balthazar seorang saja yang dapat menerjemahkannya. Bersama kakek buyut dari kakek buyutnya, orangtua dan seluruh saudara-saudaranya, termasuk kucing Balthazar (Gus) dan seekor tikus mata-mata yang mereka temui di Paris (Jacques), dua binatang yang dapat berbicara karena memakan Biskuit Cheddar Mengoceh, keluarga Bliss bahu membahu mendapatkan bahan-bahan ajaib untuk mengalahkan Lily dalam kompetisi masak tersebut : Rahasia Senyum Mona Lisa, Dentang Lonceng Notre Dame, Bisikan Kekasih sampai Hujan Murni dari Puncak Eiffel.

Rose harus berjuang demi menciptakan masakan spesial yang membuatnya jadi pemenang. Dia benar-benar tidak boleh kehilangan Bliss Cookery Booke untuk kedua kalinya!

Mengapa memilih buku ini?
Nah, sebetulnya saya juga bingung kenapa sampai membeli buku yang kedua ini. :D Sebenarnya saya tidak ada niat untuk memperpanjang pengalaman dengan keluarga Bliss, karena ketika membaca buku yang pertama, kesannya biasa-biasa saja, tidak terlalu istimewa sampai membuat saya ingin membeli buku yang kedua. Namun entah kenapa waktu mampir ke toko buku, kok ya kebeli aja :D Mungkin karena sampulnya yang memang cakep itu ya, biru gelap berkesan gemerlap begitu, salah satu alasan yang juga membuat saya membeli buku yang pertama.

Hal yang disukai dari buku ini?
Di luar dugaan, buku kedua ini menurut saya jauh lebih bagus dari buku pertama, banyak petualangan, lebih bikin penasaran, dan kerja sama Rose bersama saudara-saudaranya (terutama Ty dan Sage) jauh lebih kompak dalam buku ini dibanding buku pertama dimana mereka masih terpecah-belah (Ty dan Sage masih terperdaya oleh Bibi Lily).

Tokoh-tokoh baru yang muncul : Balthazar Bliss, Gus si kucing, Jacques si tikus, kembar Parisian Miriam dan Muriel Desjardins, semuanya turut meramaikan petualangan Rosemary Bliss dan keluarganya.

Resep-resep ajaib masih bertebaran sepanjang cerita, dan tentu saja, membacanya membuat lapar mata dan lapar perut, sehingga mendorong saya membaca sambil mengunyah (ngemil) :D

Hal yang kurang disukai dari buku ini?
Rose yang masih tidak percaya diri dan galau. Ditambah lagi beban rasa bersalah karena telah membiarkan buku itu dicuri Bibi Lily, dan rasa tanggung jawab untuk memperoleh kembali buku itu. Rose tidak memiliki cukup rasa percaya diri untuk menang dalam kompetisi masak menantang Bibi Lily. Ketidakpercayaan diri itu membuat Rose beberapa kali berusaha mencuri balik Bliss Cookery Booke - yang tentu saja gagal - dan justru menjadi bumerang bagi mereka karena Jeremius (asisten Bibi Lily yang licik) membalas mereka dengan mencuri kopor Balthazar yang berisi toples-toples bahan sihir ajaib keluarga Bliss.

Karakter favorit:
Semua keluarga Bliss kecuali Lily. Juga Gus dan Jacques. Walaupun Rose sering kambuh "tidak pede dan galau"nya, yang menyebalkan ketika Rose merasa demikian karena dia jadi ingin mengambil jalan pintas dengan mencuri Bliss Cookery Booke alih-alih berusaha menang dalam kompetisi masak, tapi Rose tetap berperan penting dalam cerita ini dengan menunjukkan usaha dan tanggung jawabnya, juga bakatnya (yang tak pernah dia sadari) karena dia memiliki semua yang dia butuhkan, yaitu hasrat membuat kue, kota yang dia lindungi, dan keluarga yang dia cintai. Itu sudah cukup.

Berapa bintang?
Buku kedua ini lebih menarik dari yang pertama. Saya merekomendasikan buku ini untuk anda yang menyukai food fiction, atau untuk anda yang menyukai buku-buku bertema keluarga untuk anak-anak yang baru beranjak remaja. Buku ini juga cocok sebagai bacaan ringan di waktu luang yang santai, sambil ngemil tentunya. :) Untuk buku ini, saya memberikan rating tiga setengah bintang.



post signature

No comments:

Post a Comment